Pemerintah menyatakan, ada 222 proyek infrastruktur bakal dibangun di Kalimantan. Proyek tersebut masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dengan nilai Rp 740,354 triliun.
Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Selasa (4/9/2012), 222 proyek infrastruktur di Kalimantan meliputi 113 proyek kelapa sawit (50,90%), 49 proyek perkayuan (22,07%), 19 proyek pertambangan batubara (8,56%), 6 proyek pertambangan migas (2,7%), 7 proyek bauksit (3,15%), 7 proyek besi baja (3.15%), sebanyak 1 proyek tembaga (0,45%), 1 proyek karet (0,45%), 2 proyek tanaman pangan (0,90%), dan 17 proyek lainnya (7,66%).
Dari total nilai investasi Rp 740,354 trilliun, terbanyak adalah untuk sektor pertambangan dan migas Rp 232,325 triliun meski hanya untuk 6 proyek. Kemudian disusul sektor pertambangan batubara Rp 207,88 trilliun, dan bauksit Rp 96,04 trilliun.
Pada situs tersebut disampaikan, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan pada paruh kedua tahun ini, 2 proyek di Kalimantan Timur akan diresmikan dan 5 proyek akan groundbreaking . Lima proyek yang akan segera dilakukan groundbreaking yakni pabrik pupuk Kalimantan Timur V di Bontang Rp 6 triliun, pembangunan terminal baru di Bandara Sepinggan-Balikpapan Rp 1,6 triliun.
Selain itu, ada juga grounbreaking bandara baru di Samarinda Rp 226,8 miliar, terminal Pertamina di Lawe-Lawe Rp 4 triliun, serta kawasan industri dan pelabuhan internasional di Maloy Rp 4,8 triliun.
Adapun dua proyek yang akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2012, adalah pelabuhan kargo internasional di Balikpapan Rp 1,3 triliun, dan bandara di Tanjung Redeb-Berau.
Gubernur Kaltim menaksir nilai investasi 7 proyek tersebut mencapai Rp 16 triliun.
sumber