Bolehkah wanita Berhubungan Seks Saat Hamil? Menurut ahli andrologi
dan seksologi hubungan seksual selama hamil tetap boleh dilakukan.
“Tapi, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan
seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya,” Pasalnya, jika
hubungan seksual dipaksakan pada masa tiga bulan pertama usia kehamilan,
dikhawatirkan ibu mengandung bisa mengalami keguguran spontan.
Selain tiga bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih
berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat tiga bulan
menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan terjadi
kelahiran dini.
Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat kekejangan otot rahim.
Nah, kekejangan otot rahim bisa terjadi karena benturan, misalnya
karena jatuh. Di sisi lain, kekejangan otot rahim juga bisa terjadi
karena hubungan seksual.
“Pada saat wanita mencapai orgasme pada meki ibu hamil maka terjadi
kekejangan pada otot seluruh tubuh, termasuk otot rahim. Nah, kekejangan
otot rahim yang terlalu kuat inilah yang bisa mengakibatkan keguguran.
Tak jarang, wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah
berhubungan badan,”
“Di dalam pembuluh rahim terdapat pembuluh darah yang masuk ke
ari-ari. Pembuluh darah inilah yang menyuplai oksigen ke bayi. Nah, pada
saat wanita orgasme,
pembuluh darah ini terjepit. Akibatnya, dikhawatirkan suplai oksigen ke
bayi akan terhambat.” Tapi, lanjutnya, selama kontraksi yang terjadi
tak berkepanjangan, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Karena itulah, wanita yang pernah mengalami keguguran juga disarankan
untuk lebih hati-hati melakukan hubungan seksual saat hamil. “Bahkan,
kalau mungkin dihindari,”
Yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami-istri ialah hubungan
seksual tak bisa dilakukan hanya demi kepentingan salah satu pihak.
Entah itu pihak suami maupun pihak istri semata. Dengan begitu, penting
bagi pasangan untuk mengatur kapan saat berhubungan seksual. Dengan kata
lain, disesuaikan kondisi pasangan.
Saat istri hamil, tentu yang lebih dipikirkan adalah kondisi pihak
wanita. Pria harus menyadari, wanita juga memiliki dorongan seksual.
Suami juga sebaiknya tahu, saat hamil, wanita merasakan beban. Beban ini
bisa mengakibatkan dua hal. Mungkin saja beban itu bisa mengurangi
dorongan seksual atau justru malah meningkatkan dorongan seksualnya.
Biasanya, saat hamil muda, sebagian wanita akan kehilangan dorongan
seksualnya. Khususnya bagi wanita yang selama hamil muda mengalami efek
samping kehamilan, seperti muntah-muntah berlebihan, tak ada nafsu makan
atau tekanan darah yang meningkat. Nah, biasanya dalam kondisi seperti
itu, dorongan seksual wanita akan terhambat.
Tapi, pada sebagian wanita yang lain, dorongan seksualnya justru
meningkat saat usia kehamilan muda. Ini biasanya dialami wanita yang
tetap sehat dan tak mengalami efek kehamilan seperti yang dialami
sebagian wanita hamil lain.
Selama kondisi mereka sehat, tak mengalami muntah-muntah, nafsu makan
baik, dan tekanan darahnya normal, dorongan seks wanita hamil biasanya
akan tetap atau bahkan meningkat. Peningkatan dorongan seksual ini
terjadi karena aliran darah ke vagina semakin banyak, sehingga wanita
merasakan kehangatan di vaginanya.