Tips Cara Melatih untuk menahan marah - Meluapkan amarah merupakan hal wajar. Namun terkadang, emosi yang
terlalu meluap buat Anda jadi tak terkendali. Bulan Ramadan, bisa dijadikan
momen untuk berlatih mengendalikan emosi.
Menurut penelitian terbaru yang telah dimuat dalam Journal of
Experimental Social Psychology, perasaan marah sebenarnya dikarenakan adanya
pikiran negatif terhadap suatu hal. Pikiran itu terus berkelanjutan, sehingga
tidak bisa mengontrol diri sendiri. Lalu, apa yang harus dilakukan supaya
amarah mereda?
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dominik Mischkowski, mahasiswa
psikologi sosial setingkat doktor di Ohio State University, menunjukkan jika
menjaga jarak dengan situasi yang membuat Anda marah bisa membantu redakan rasa
emosi yang meluap, seperti kemarahan atau kesedihan yang sedang dirasakan.
Akan tetapi, mereka tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah teknik
menjaga jarak benar-benar menghilangkan rasa marah atau hanya menghilangkannya
untuk sesaat?
Mischkowski dan tim penelitiannya menemukan bahwa peserta yang
mengikuti penelitian dengan menjaga jarak dari 'gangguan', lebih bisa
mengendalikan emosi sehingga tidak ada keinginanan untuk 'menyerang' orang
lain.
"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi
pikiran seperti itulah yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan,"
tutur Mischkowski.
Bagi Anda yang memiliki kesulitan untuk mengatur emosi, berikut tiga
langkah yang bisa dicoba:
1. Kembali melihat situasi
Untuk mengontrol marah yang berlebihan, coba kembali melihat situasi
yang membuat Anda marah. Pikirkan apa penyebabnya. "Hal ini membantu
seseorang dalam mengendalikan diri mereka," urai Mischkowski.
2. Analisis Masalahnya
Tanyakan kepada diri sendiri mengapa Anda bisa merasakan marah yang
begitu besar dan apa penyebabnya. Dengan mengetahui secara jelas masalah yang
ada, Anda bisa memiliki kemampuan untuk mengontrol amarah yang meledak.
3. Selesaikan Masalah
Bagi sebagian orang, menonton film atau video lucu dapat membuat
perasaan lebih tenang. Namun, hasilnya hanya bertahan beberapa waktu saja.
"Karena Anda selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama orang yang
telah membuat Anda sangat marah, maka perasaan itu bisa kembali lagi suatu saat
jika tidak diselesaikan," ujar Mischkowski.
Oleh karena itu, sebaiknya kembali 'menoleh kebelakang' agar mengetahui
masalah, cari inti dari permasalahan tersebut, dan segera menyelesaikannya.
Langkah ini akan membuat perasaan lepas dari emosi berlebihan.