manusia. Ada beberapa yang membahayakan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi
jutaan manusia. Apa saja itu? Berikut DD rangkumkan untuk Anda.
jutaan manusia. Apa saja itu? Berikut DD rangkumkan untuk Anda.
10 Binatang di Dunia Paling Mematikan
1. Nyamuk
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai “Mosquito”, berasal
dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat
kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya
nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan
amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah,
yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah
untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk
betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit
nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah.
Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Nyamuk adalah penyebab berbagai macam penyakit mematikan. Demam berdarah
dan malaria adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
2. Kobra Asia
Naja naja atau Kobra India adalah spesies ular berbisa di Anak
benua India. Ular ini adalah salah satu dari “empat besar” spesies ular yang
mengigit manusia di India. Ular ini muncul dalam budaya dan mitologi India.
Ular ini termasuk hewan yang dilindungi di bawah Undang-undang Perlindungan
Kehidupan Liar India.
Racun ular kobra India terutama berisi neurotoxin pasca-sinaptik yang
kuat dan cardiotoxin. Racun bertindak pada celah sinaptik saraf, sehingga
melumpuhkan otot-otot, dan dalam gigitan yang keras menyebabkan kegagalan
pernafasan atau gagal jantung . Komponen racun termasuk enzim seperti
hyaluronidase yang menyebabkan lisis dan meningkatkan penyebaran racun. Gejala
envenomation dapat bermanifestasi antara 15 menit sampai 2 jam setelah gigitan
dan bisa berakibat fatal dalam satu jam dalam kasus yang parah envenomation.
3. Ubur-ubur Kotak
Ubur-ubur kotak berbentuk
transparan biru muda, lonceng atau kubus dengan 4 sisi. Kecepatannya hingga 4
knot. Ubur-ubur memiliki sel-sel sengat (cnidocyte) yang berisi nematocyst di
tentakel. Suatu kapsul (nematocyst) dalam alat bisa (cnidoblast) terdiri dari
struktur pemicu dan penyengat. Saat korban bersentuhan dengan tentakel, ratusan
hingga ribuan nematocyst dikeluarkan. Tekanan nematocyst memaksa sengatan
menyebar cepat, toksin yang melumpuhkan.
Tak ada peluang selamat dari sengatan bisa kecuali cepat ditangani. Rasa
sangat sakit hingga anaphylactic shock dan tenggelam sebelum mencapai pantai
meskipun belum semua bisa bekerja. Orang yang disengat harus dirawat seperti
korban gigitan ular dan segera dibawa ke rumah sakit setelah pertolongan
pertama. Sengatan sangat beracun yang dapat menyebabkan kematian. Predator
sangat beracun.
4. Hiu Putih Besar
Hiu putih besar, Nama ilmiah
Carcharodon carcharias, juga dikenal sebagai putih besar, pointer putih, hiu
putih, atau kematian putih, adalah besar lamniform hiu yang ditemukan di
perairan pesisir di seluruh permukaan besar lautan . Hiu putih besar dikenal
karena ukurannya, dengan individu terbesar yang diketahui telah mendekati atau
melampaui 6 meter (20 kaki) panjangnya, dan 2.268 kilogram (5.000 lb) berat.
Hiu ini mencapai kematangan pada sekitar 15 tahun dan dapat memiliki rentang
hidup lebih dari 30 tahun.
Hiu putih besar ini bisa dibilang terbesar yang dikenal di dunia dan
masih ada ikan makro predator dan merupakan salah satu predator utama mamalia
laut . Ia juga dikenal untuk memangsa berbagai hewan laut lainnya, termasuk
ikan , pinnipeds , dan burung laut . Ini adalah hidup hanya dikenal spesies
dari perusahaan genus , Carcharodon , dan peringkat pertama dalam daftar jumlah
serangan tercatat pada manusia. The IUCN memperlakukan hiu putih besar sebagai
hiu yang mudah menyerang , dan termasuk dalam Appendix II dari CITES .
5. Singa Afrika
Padang sabana adalah suatu padang rumput yang sangat luas dan dihuni
oleh ribuan predator yang menguasai seluruh padang sabana, Mereka adalah Singa
Afrika.
Singa-singa Afrika jantan dan betina harus bersatu dan menjadi bagian
dari sebuah kelompok atau disebut Pride
(kebanggaan) untuk mempertahankan hidupnya, karena mangsa hanya bisa di dapat
dari berburu secara berkelompok. Sebuah kelompok Singa dapat memiliki anggota
hingga 40 ekor dan bahkan lebih. Sebagian besar anggota kelompok adalah para
betina dengan anaknya dan hanya beberapa ekor Singa jantan.
Singa Afrika memang dirancang dengan sempurna untuk bertempur dan
berburu. Mereka memiliki otot besar dan kaki belakang yang kuat, yang
memungkinkan mereka dapat menerkam mangsanya dengan mudah. Mereka memiliki
cakar yang kuat, rahang yang besar dan gigi yang tajam yang memudahkan mereka
untuk dengan cepat melumpuhkan mangsa ataupun lawan. Ekor mereka menciptakan
keseimbangan ketika sedang mengejar mangsa, mereka memiliki indra penciuman
yang sangat peka dan pandangan yang tajam delapan kali lipat pandangan mata
manusia ketika mereka berburu pada malam hari.
6. Buaya Air Asin
Buaya muara atau buaya
bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di
sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di
seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya
sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai
12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur.
Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar
dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator
mississipiensis). Penyebarannya pun juga “terluas” di dunia; buaya muara
memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka,
Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan
habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia dan Australia.
Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya.
Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu
melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan
panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula
bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain
terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas
di dunia.
7. Gajah
Gajah adalah salah satu hewan yang ada di
Indonesia.Gajah adalah mammalia dan merupakan hewan darat terbesar di dunia.
Gajah hidup di dalam urutan sosial yang terstruktur. Kehidupan sosial dari
jantan dan betina sangat berbeda. Betina menghabiskan hampir seluruh hidupnya
di dalam satu kelompok keluarga yang terdiri atas ibu, anak perempuan, saudara
perempuan, dan bibi. Kelompok ini dipimpin oleh gajah betina tertua dan ketika
seekor gajah betina sedang mengandung, maka 2 – 3 gajah betina lainnya akan
menemani hingga si ibu gajah melahirkan.Sedangkan jantan dewasa menghabiskan
waktunya dalam kehidupan sendiri (tidak berkelompok).
Dengan ukurannya yang super besar, siapa yang akan tahan ditindihnya?
Jadi, jangan sampai membuat si gajah marah yaa..
8. Beruang Polar
Beruang Kutub (Inggris:
polar bear) atau beruang es atau dalam nama ilmiahnya Ursus maritimus adalah
mamalia besar dalam aturan marga keluarga biologi Ursidae. Dia termasuk spesies
circumpolar yang terdapat di sekitar benua paling utara bumi, yaitu benua Artik
dan termasuk beruang paling karnivora di antara keluarga beruang lainnya.
Beruang kutub kadang-kadang juga diklasifikasi sebagai mammalia laut.
Beruang kutub jantan memiliki berat antara 400 – 600 kilogram dan
kadang-kadang dapat mencapai lebih dari 800 kg dengan tinggi mencapai lebih
dari 2,5 meter. Sedangkan Beruang kutub betina hanya separuh dari berat beruang
jantan dengan berat antara 200 – 300 kg dan tinggi sekitar 2 meter. Beruang
kutub memiliki indera penciuman yang sangat tajam. mereka dapat mencium bau
bangkai ikan paus atau anjing laut dari jarak 20 mil.
Beruang kutub adalah perenang yang handal karena dapat berenang sejauh
60 mil tanpa berhenti. Mereka menggunakan tungkai depannya untuk berenang dan
tungkai belakang sebagai kemudi. Kelenjar minyak pada kulitnya dapat meminyaki
bulunya dengan baik sehingga tahan air dan membuat tubuhnya tetap kering selama
berenang.
Meskipun makanan utama beruang kutub adalah ikan dan anjing laut, namun
dengan kekuatan cakar beruang yang tajam dan pukulan yang kuat dari kaki
depannya siapapun tidak akan mampu bergeming jika sudah dalam terkamannya.
9. Kerbau Cape
Cape Buffalo biasanya
ditemukan di daerah satwa liar yang dilindungi (yang memiliki banyak air),
seluruh sub-Sahara Afrika. Empat sub-spesies dari Afrika Buffalo telah diakui
dan pada dasarnya mencerminkan jenis yang berbeda wilayah dan habitat mereka
tinggal di: Hutan Buffalo (S. c. nanus); Afrika Barat Savanna Buffalo (S. c.
brachyceros); Afrika Tengah Savanna Buffalo (S. c. aequinoctialis); dan Selatan
Savanna Buffalo (S. c. caffer). Kerbau hutan lebih kecil dari yang ditemukan di
savana.
Di padang rumput yang lebih terbuka, kerbau Cape muncul pada peternakan
besar yang dapat angka hingga seribu orang. Hebatnya, ada beberapa bentrokan
antara anggota kawanan, mungkin laki-laki besar dengan tanduk melengkung yang
kuat mereka menyadari bahwa mereka serius bisa melukai satu sama lain dalam
sebuah perkelahian. Pria akan berjuang untuk dominasi, tetapi pertempuran yang
singkat.
10. Katak Dart
Katak Dart dianggap salah
satu hewan paling beracun di Bumi. Sebuah spesimen tunggal yang mengukur dua
inci (lima sentimeter) memiliki cukup racun untuk membunuh sepuluh orang
dewasa. Adat Emberá orang Kolombia telah menggunakan racun yang sangat kuat
selama berabad-abad ke ujung anak panah sumpitan mereka ketika berburu, maka
nama spesies ‘.
Amfibi ini berwarna cerah adalah salah satu yang terbesar dari dart
lebih dari 100 jenis racun katak, rata-rata lebih dari satu inci (dua setengah
sentimeter) panjangnya. Mereka tinggal dalam petak kecil hutan hujan di pantai
Pasifik Kolombia. Dan meskipun penduduk dalam jangkauan kecil melimpah,
pengurangan luas hutan hujan telah mendarat pada daftar spesies ini terancam
punah internasional.
Para ilmuwan yakin sumber keracunan luar biasa ini kodok, namun ada
kemungkinan mereka mengasimilasi racun tanaman, yang dilakukan oleh mangsanya.
Poison dart katak dibesarkan di penangkaran dan terisolasi dari serangga di
habitat asli mereka tidak pernah mengembangkan racun. Komunitas riset medis
telah menjelajahi kemungkinan untuk menggunakan obat racun racun katak panah
emas. Mereka telah mengembangkan versi sintetik dari salah satu senyawa racun
yang cukup menjanjikan sebagai penghilang rasa sakit yang kuat.